
Jakarta - Wabah virus komputer ransomware yang berjulukan WannaCry tengah menyebar ke seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Perusahaan-perusahaan di Indonesia dihimbau untuk menerapkan pengamanan ekstra terhadap data yang berada di jaringan komputernya.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pun turut memperketat sistem keamanan komputernya dengan melaksanakan investigasi jaringan komputer setiap pukul 7 pagi. Pemeriksaan itu bahu-membahu rutin dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan menimpa sistem transaksi perdagangan saham.
Direktur Utama BEI Tito Sulistyo mengatakan, dengan pengamanan itu bahu-membahu kecil kemungkinan sistem pasar modal terserang virus WannaCry. Apalagi, jaringan komputer pasar modal tidak memakai sistem Windows dari Microsoft yang sangat rentan akan virus tersebut.
Namun dengan hebohnya pemberitaan terkait virus itu, Tito mengaku sempat khawatir sistem pasar modal dapat terjangkit. Apalagi sistem BEI berisi informasi yang sangat penting terkait transaksi saham di pasar modal.
"Terus setiap transaksi per broker diperiksa detil selalu itu sih. Berlapis keamanannya. Walaupun saya juga deg-degan," akunya.
Tito juga menjelaskan, untuk sistem transaksi di pasar modal ketika ini memakai sistem JATS yang mengikuti sistem di Nasdaq. "Kita kan surveillance sama trading-nya dibantu Nasdaq, ia is the best in the world. Dia punya 88 stock exchange di bawah dia," pungkasnya. Sumber detik.com
Posting Komentar